Kegagalan Berpromosi Di Sosial Media Untuk Bisnis UKM
Berpromosi di sosial media belakangan ini menjadi sebuah trend baru
yang digandrungi pelaku usaha. Perannya yang mampu menghubungkan
berbagai macam kalangan masyarakat dengan cara yang terbilang mudah dan
juga murah, menjadikan sosial media
sebagai salah satu lapak online yang banyak dimanfaatkan pengusaha
untuk mempromosikan produk maupun jasa mereka ke berbagai penjuru
nusantara.
Meskipun sekarang ini banyak pengusaha yang memasarkan produknya
melalui sosial media, namun untuk bisa sukses berpromosi di sosial media
tidaklah semudah apa yang kita bicarakan. Sesuai dengan fungsi awal
sosial media yang harusnya dijadikan sebagai ajang untuk menjaring teman
dan bersosialisasi, para user jejaring sosial cukup alergi dengan
kegiatan-kegiatan yang berbau promosi. Tidaklah heran bila sekarang ini
tak sedikit pelaku usaha yang akhirnya mengalami kegagalan ketika
melakukan promosi di sosial media.
Karenanya, agar Anda tak mengalami kegagalan seperti para UKM
lainnya. Berikut kami informasikan beberapa tips bisnis online yang
perlu Anda perhatikan untuk menghindari kegagalan UKM ketika berpromosi
di sosial media.
1. Sekedar ikut-ikutan tanpa memiliki tujuan
Banyak pelaku UKM yang tertarik terjun mempromosikan produk unggulannya di sosial media hanya karena ingin ikut-ikutan trend bisnis yang ada di sekitarnya. Padahal, sebenarnya mereka belum memiliki tujuan dan arah promosi yang jelas. Sehingga tidak jarang banyak pelaku UKM yang memiliki akun dengan mengangkat brand bisnisnya, namun aktivitas promosi yang dilakukan belum maksimal. Contohnya saja belum melengkapi profil tentang data diri perusahaan, jarang update produk di media sosial, dan lain sebagainya.
Banyak pelaku UKM yang tertarik terjun mempromosikan produk unggulannya di sosial media hanya karena ingin ikut-ikutan trend bisnis yang ada di sekitarnya. Padahal, sebenarnya mereka belum memiliki tujuan dan arah promosi yang jelas. Sehingga tidak jarang banyak pelaku UKM yang memiliki akun dengan mengangkat brand bisnisnya, namun aktivitas promosi yang dilakukan belum maksimal. Contohnya saja belum melengkapi profil tentang data diri perusahaan, jarang update produk di media sosial, dan lain sebagainya.
2. Menggunakan akun bisnis untuk urusan pribadi
Selain belum memiliki tujuan yang jelas, tak jarang para pelaku UKM menggunakan akun bisnisnya untuk urusan pribadi mereka. Misalnya saja membuat status di jejaring sosial yang berisi curahan hati mereka, atau memposting informasi-informasi lain yang tidak berhubungan dengan promosi perusahaan.
Selain belum memiliki tujuan yang jelas, tak jarang para pelaku UKM menggunakan akun bisnisnya untuk urusan pribadi mereka. Misalnya saja membuat status di jejaring sosial yang berisi curahan hati mereka, atau memposting informasi-informasi lain yang tidak berhubungan dengan promosi perusahaan.
3. Terbiasa dengan strategi promosi offline
Meskipun telah menggunakan sistem pemasaran online, namun banyak pelaku UKM yang masih terbiasa dengan pola pikir offline dimana para pengusaha sering membagikan brosur gratis kepada para calon konsumennya. Strategi seperti ini tentunya tidak cocok apabila dijalankan melalui sosial media, sehingga tidak heran bila banyak akun perusahaan yang akhirnya di-unfriend atau di-unfollow para pengikutnya karena mereka merasa terganggu dengan banner brosur, foto, atau link promosi yang disebarkan pelaku UKM.
Meskipun telah menggunakan sistem pemasaran online, namun banyak pelaku UKM yang masih terbiasa dengan pola pikir offline dimana para pengusaha sering membagikan brosur gratis kepada para calon konsumennya. Strategi seperti ini tentunya tidak cocok apabila dijalankan melalui sosial media, sehingga tidak heran bila banyak akun perusahaan yang akhirnya di-unfriend atau di-unfollow para pengikutnya karena mereka merasa terganggu dengan banner brosur, foto, atau link promosi yang disebarkan pelaku UKM.
4. Belum memiliki alamat website
Bisa diibaratkan sosial media merupakan jembatan bagi pelaku UKM untuk bisa berhubungan langsung dengan calon konsumennya. Karena itu, penting bagi Anda untuk membuat sebuah website sebagai landing page (halaman rujukan) yang bisa menginformasikan kredibilitas toko online Anda kepada calon konsumen.
Bisa diibaratkan sosial media merupakan jembatan bagi pelaku UKM untuk bisa berhubungan langsung dengan calon konsumennya. Karena itu, penting bagi Anda untuk membuat sebuah website sebagai landing page (halaman rujukan) yang bisa menginformasikan kredibilitas toko online Anda kepada calon konsumen.
5. Tak pernah mengukur hasil promosi
Seperti halnya strategi promosi yang lain, tentunya Anda perlu mengukur seberapa besar tingkat efektivitas yang Anda dapatkan dari kegiatan promosi di sosial media online. Meskipun Anda memiliki jumlah teman maupun follower (pengikut) yang terus meningkat, namun Anda juga harus terus memantau seberapa besar transaksi yang Anda ciptakan dari kegiatan promosi tersebut. Hal inilah yang jarang dilakukan para pelaku UKM, sehingga mereka menghabiskan banyak waktu tanpa hasil yang maksimal.
Seperti halnya strategi promosi yang lain, tentunya Anda perlu mengukur seberapa besar tingkat efektivitas yang Anda dapatkan dari kegiatan promosi di sosial media online. Meskipun Anda memiliki jumlah teman maupun follower (pengikut) yang terus meningkat, namun Anda juga harus terus memantau seberapa besar transaksi yang Anda ciptakan dari kegiatan promosi tersebut. Hal inilah yang jarang dilakukan para pelaku UKM, sehingga mereka menghabiskan banyak waktu tanpa hasil yang maksimal.
Nah, semoga kelima kesalahan yang kita bahas bersama ini bisa Anda
hindari ketika berpromosi di sosial media. Maju terus UKM Indonesia dan
salam sukses!
Posting Komentar untuk "Kegagalan Berpromosi Di Sosial Media Untuk Bisnis UKM"