Pengertian Manajemen Konflik dan 6 Tekniknya
Assalamualaikum Wr.Wb
Selamat datang di artikel saya, Pada kesempatan kali
ini saya akan membahas Pengertian
Manjemen Konflik dan 6 Tekniknya. Langsung aja baca artikel di bawah ini :
Pengertian Manajemen Konflik dan 6 Tekniknya
Dalam situasi apa pun yang melibatkan lebih dari
satu orang, konflik bisa saja terjadi. Penyebabnya bisa saja perbedaan pendapat
ataupun tujuan yang berat sebelah. Jika konflik yang ada hanya dibiarkan saja
tentu akan memberikan dampak buruk bukan hanya yang ikut konflik tapi juga
lingkungan sekitarnya.
Misal pada usaha kecil, di mana keberhasilan sering
bergantung pada kekompakan beberapa orang, hilangnya kepercayaan dan
produktivitas akibat konflik yang terjadi bisa membunuh bisnis kita. Untuk itu
pemilik usaha kecil yang lebih baik dapat menangani konflik sebelum meluas
diperbaiki.
Bagaimana cara menanganinya? Caranya bisa kita mulai
dengan melakukan manajemen emosi pada diri kita dan juga rekan kerja. Bila
masih terjadi konflik panas bisa kita
atasi dengan manajemen konflik. Apa itu manajemen konflik? Sebelum lebih jauh
tahu mengenai manajemen konflik, ada bagusnya kita kenali dulu apa sebenarnya
konflik itu.
Manajemen Konflik
Definisi Konflik
Konflik dalam KBBI memiliki arti percekcokan,
perselisihan, atau pertentangan. Sedangkan menurut beberapa ahli yang dimuat
dalam tulisan jurnal-sdm.blogspot.co.id, konflik memiliki beberapa arti berbeda
namun bersifat sama. Berikut ini beberapa pendapat tersebut :
Menurut Nardjana (1994), konflik adalah akibat dari
situasi dimana antara keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan
bertemu satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling
terganggu.
Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik merupakan
kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin
dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan
orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan
menghambat tercapainya emosi atau tingkat stres yang mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas kerja (Wijono,1993, p.4).
Daniel Webster mendefinisikan konflik sebagai
persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain
atau keadaan dan perilaku yang bertentangan (Pickering, 2001).
Dari pendapat para ahli ini kita bisa melihat satu
kesamaan nya yaitu konflik adalah pertentangan. Pertentangan ini paling rentan
terjadi pada lingkungan kerja atau sebuah organisasi. Dimana setiap orang
memiliki tujuan atau pun cara pandang yang beragam.
Dalam sebuah organisasi konflik yang terjadi bisa
kita bedakan menjadi empat kelompok. Seperti konflik vertikal yaitu konflik
antara pimpinan dan bawahan, konflik horizontal atau konflik antar karyawan,
konflik lini-staf yaitu konflik antar lini, dan konflik peran atau konflik bagi
orang dengan peran ganda.
Terlepas dari itu meskipun cenderung negatif,
konflik yang terkelola dengan baik bisa memberikan efek yang positif bagi
lingkungan. Misalnya saja persaingan sehat karyawan terkait motivasi kerja
mereka, sehingga produktifitas meningkat. Bagaimana cara mengelola konflik?
Pengertian Manajemen Konflik
Sebagaimana yang dikutip melalui
businessdictionary.com, manajemen konflik adalah praktek mengenali dan
menangani perselisihan secara rasional, seimbang dan efektif. Dengan menajamen
konflik ini konflik yang ada bisa dikontrol untuk memberikan hasil yang positif
dan meminimalkan dampak negatifnya.
Manajemen konflik dalam suatu bisnis biasanya
melibatkan komunikasi yang efektif, kemampuan penyelesaian masalah dan
keterampilan negosiasi yang baik. Semua ini diperlukan untuk mengembalikan
fokus ke tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Menurut Stevenin terdapat lima langkah mendasar
untuk bisa memahami manajemen konflik secara baik. Seperti pengenalan,
diagnosis, menyepakati suatu solusi, pelaksanaan, dan evaluasi. Dengan kelima
dasar ini kita bisa lebih mudah menentukan strategi yang tepat dalam menangani
konflik.
Pengenalan
Langkah ini dilakukan untuk mengenali permasalahan
apa yang dihadapi, siapa saja yang terlibat dalam konflik dan bagaimana keadaan
sekitar selama konflik. Dengan mengenali aspek-aspek tersebut kita sudah
memiliki informasi yang diperlukan.
Diagnosis
Informasi yang didapat tadi kemudian dianalisa untuk
mengatahui apa penyebab konflik yang terjadi. Kemudian konflik ini termasuk
dalam konflik yang seperti apa, apakah konflik horizontal, vertikal atau konflik
lain. Tujuan diagnosis ini untuk bisa mendapatkan ‘obat’ dari konflik yang
terjadi.
Menyepakati Solusi
Setelah didiagnosis kita bisa menentukan strategi
apa yang akan digunakan dalam manajemen konflik. Strategi tersebut kemudian
dibicarakan bersama pada pihak yang berkonflik melalui pihak penengah. Jika
sudah disepakati maka berlanjut pada pelaksanaan kesepakatan.
Pelaksanaan
Dengan kesepakatan yang telah dibuat, pihak-pihak
yang terlibat harus menerima dan melaksanakan sebaik mungkin. Sebisa mungkin
dari hasil kesepakatan tersebut tidak menimbulkan potensi terjadi konlik lain.
Karena itu langkah terkahir yang diperlukan adalah evaluasi.
Evaluasi
Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah
evaluasi. Dari evaluasi kita bisa melihat bagaimana pelaksanaan kesepakatan
tersebut. Apakah ada kemungkinan terjadi konflik baru atau tidak. Langakh ini
juga bertujuan mendapatkan pendekatan alternatif untuk konflik lain yang
mungkin terjadi.
6 Tipe Manajemen Konflik
Setelah melalui langkah pengenalan dan diagnosis
yang kita lakukan adalah mengelola informasi dari konflik tersebut dan
menentukan solusi seperti apa yang sesuai. Dalam materipmii.blogspot.co.id,
dituliskan ada 6 tipe pengelolaan konflik yang dapat dipilih dalam menangani
konflik yang muncul (Dawn M. Baskerville, 1993:65) yaitu
Avoiding
Menghindar biasanya digunakan seseorang atau
organisasi yang cenderung untuk menghindari terjadinya konflik. Hal-hal yang
sensitif dan potensial menimbulkan konflik sedapat mungkin dihindari sehingga
tidak menimbulkan konflik terbuka. Cara ini bisa sangat efektif untuk menjaga
lingkungan yang kondusif tanpa konflik.
Accomodating
Dengan mengumpulkan dan mengakomodasikan
pendapat-pendapat dan kepentingan pihak-pihak yang terlibat konflik, kita bisa
mencari jalan keluar permasalahan dengan tetap mengutamakan kepentingan pihak
lain atas dasar masukan-masukan yang diperoleh. Namun cara ini masih berpotensi
menimbulkan konflik baru sehingga perlu dilakukan evaluasi secara rutin.
Compromising
Jika akomodasi cenderung memihak pada pendapat salah
satu pihak, berbeda dengan kompromi. Kompromi merupakan gaya menyelesaikan
konflik dengan cara melakukan negosiasi terhadap pihak-pihak yang berkonflik,
sehingga kemudian menghasilkan solusi (jalan tengah) atas konflik yang sama-sama
memuaskan atau lose-lose solution. Cara ini paling sering digunakan untuk
menyelesaikan sebuah konflik.
Competing
Cara ini berarti pihak-pihak yang berkonflik saling
bersaing untuk memenangkan konflik, dan pada akhirnya harus ada pihak yang
dikorbankan atau kalah kepentingannya demi tercapainya kepentingan pihak lain
yang lebih kuat atau yang lebih berkuasa yang biasa disebut win-lose solution.
Cara ini efektif digunakan sebagai strategi cadangan karena butuh tenaga ekstra
dan juga kurang efektif saat salah satu pihak lebih kuat.
Collaborating
Dengan cara ini pihak-pihak yang saling bertentangan
akan sama-sama memperoleh hasil yang memuaskan, karena mereka justru bekerja
sama secara sinergis dalam menyelesaikan persoalan, dengan tetap menghargai
kepentingan pihak lain. Singkatnya, kepentingan kedua pihak tercapai sehingga
menghasilkan win-win solution.
Conglomeration (Mixtured Type)
Cara ini menggunakan kelima style secara
bersama-sama dalam penyelesaian konflik. Biasanya digunakan saat konflik yang
terjadi tidak hanya satu. Dengan Konglomerasi setiap konflik yang ada dapat
diselesaikan meskipun akan memakan waktu dan tenaga yang besar.
Nah itu tadi beberapa cara yang bisa dipilih untuk
mengelola dan menyelesaikan suatu konflik. Masih banyak sekali solusi yang bisa
digunakan tergantung dengan karakteristik konflik yang terjadi. Harapannya
dengan melakukan manajemen konflik ini, pertentangan yang terjadi bisa membawa
hasil positif bagi lingkungan sekitar.
Saya cukupkan sampai disini, apabila ada pertanyaan,
kritik dan saran, bisa disampaikan melalui kotak komentar yang tersedia. Saya
mohon maaf untuk kesalahan dalam penulisan semoga dapat bermanfaat dan sampai
jumpa di artikel selanjutnya, terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Beli Wawancara Kerja Di Rumah Sakit
BalasHapusluar biasa jasa konsultan seo
BalasHapus