Pengertian Manajemen Kualitas, Pendekatan dan Kriterianya
Assalamualaikum
Wr.Wb
Pengertian
Manajemen Kualitas, Pendekatan dan Kriterianya
Manajemen
Kualitas – Pada
artikel sebelumnya kita sudah mengetahui 8
prinsip utama dalam manajemen mutu. Tapi mungkin sebagian masih bingung apa
sih sebenarnya manajemen kualitas itu?. Sebelum membahas hal tersebut ada
baiknya kita tahu terlebih dulu arti dari kualitas.
Dalam KBBI kualitas
berarti tingkatan baik buruknya suatu barang, atau bisa diartikan juga sebagai
tingkat atau taraf. Nah kaitannya dalam bisnis kualitas atau mutu memiliki
definisi relatif.
ISO atau badan
standarisasi internasional memberikan definisi kulitas adalah kemampuan barang
atau jasa yang dalam memberikan kepuasan pada pelanggan. Arti lainnya yaitu
bagaimana barang tersebut sesuai dengan standar kepuasan yang dimiliki berbagai
pelanggan.
Nah untuk bisa
menghasilkan produk yang seperti itulah manajemen kualitas atau manajemen mutu
digunakan. Berikut ini penjelasan singkat mengenai manajemen kualitas. Selamat
membaca.
Manajemen
Kualitas
Pengertian
Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas
memiliki arti sebagai tindakan mengawasi semua kegiatan dan tugas-tugas yang
diperlukan untuk mempertahankan tingkat keunggulan yang diinginkan. Ini
termasuk penentuan kebijakan mutu, menciptakan dan menerapkan perencanaan mutu
dan jaminan, dan kontrol kualitas dan peningkatan kualitas.
Kualitas yang diawasi
tidak hanya terbatas pada kualitas produk tetapi juga kualitas perusahaan
secara keseluruhan. Mulai dari kualitas karyawan yang dipekerjakan, bahkan
hingga kualitas perusahaan dimata para konsumen. Semua ini juga termasuk dalam
ranah manajemen kualitas.
Seperti yang dilansir
melalui website investopedia.com, konsep dari manajemen kualitas sudah ada
sejak tahun 1920an dan mulai bisa diterapkan dengan baik dalam bisnis pada
tahun 1950an.
Jepang merupakan yang
pertama menerapakan manajemen kualitas ini. Pada masa-masa sulit ekonomi karena
kualitas produk yang rendah, industri Jepang mencoba mencari cara untuk
berubah.
Salah satunnya adalah
Toyota yang menerapakan kualitas kontrol dan manajemen kualitas dalam proses
produksi mereka. Dengan menerapkan pola manajemen baru tersebut, pada akhir
tahun 1960 Jepang pun berhasil menjadi negara pengekspor paling sukses.
Karena dengan manajemen
kualitas yang baik, barang bisa memiliki kualitas yang baik dan tentu saja
dengan biaya produksi yang lebih murah.
Pendekatan
Manajemen Kualitas
Terdapat beberapa
pendekatan yang dapat dilakukan sebelum melakukan manajemen kualitas ini. Davis
menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek akhir yaitu produk
dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas
lingkungan.
Sangatlah mustahil
menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan produk
yang berkualitas. Davis mengidentifikasikan lima pendekatan perspektif kualitas
yang dapat digunakan oleh para praktisi bisnis, yaitu :
1.
Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang
dapat dirasakan, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur.
2.
Product-based Approach
Kulitas dalam pendekatan ini adalah suatu
karakteristik atau atribut yang dapat diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan
adanya perbedaan atribut yang dimiliki produk secara objektif, tetapi
pendekatan ini tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera dan preferensi
individual.
3.
User-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada
pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk
yang paling memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera (fitnes for
used) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
4.
Manufacturing-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat
supply-based atau dari sudut pandang produsen yang mendefinisikan kualitas
sebagai sesuatu yang sesuai dengan persyaratan (conformance quality) dan
prosedur.
Pendekatan ini berfokus
pada kesesuaian spesifikasi yang ditetapkan perusahaan secara internal. Oleh
karena itu, yang menentukan kualitas adalah standar – standar yang ditetapkan
perusahaan, dan bukan konsumen yang menggunakannya.
5.
Value-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang
kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas didefinisikan sebagai “affordable
ascellence”.
Oleh karena itu
kualitas dalam pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki
kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Produk yang
paling bernilai adalah produk yang paling tepat beli.
Kriteria
Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas dikatakan berhasil jika aa yang
dikelolanya telah memenuhi beberapa kriteria. Pendapat ini dikemukakan oleh
Garvin. Menurutnyakriteria tersebut adalah :
1. Performance
(kinerja): yaitu karakteristik pokok dari produk inti.
2. Features:
yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan
3. Reliability
(kehandalan): yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian
4. Conformance
(kesesuaian): yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi produk
memenuhi standar – standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Durabilty
(daya tahan): yaitu mengukur berapa lama suatu umur teknis maupun umur ekonomis
suatu produk.
6. Serviceability
(pelayanan): yaitu mudah untuk diperbaiki, yang meliputi kecepatan, kompetensi,
kenyamanan, fasilitas, dalam pemeliharaan dan penanganan keluahan yang
memuaskan.
7. Aesthetics
(estetika): yaitu menyangkut pola, rasa dan daya tarik produk
8. Percived
Quality: yaitu menyangkut Citra atau reputasi produk serta tanggung jawab
perusahaan terhadap produk.
Nah itulah tadi sedikit
mengenai manajemen kualitas atau manajemen mutu semoga dapat bermanfaat dan
menambah wawasan anda. Lihat juga beberapa artikel tentang manajemen lainya
hanya di sini. Cukup sekian dan terima kasih banyak, sampai jumpa pada artikel
selanjutnya.
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Posting Komentar untuk "Pengertian Manajemen Kualitas, Pendekatan dan Kriterianya"