Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resiko Usaha Travel Umroh dan Gimana Cara Antisipasinya?



Resiko Usaha Travel Umroh. Nyatanya, gak ada satupun usaha ato bisnis yang gak beresiko sama sekali. Bahkan, gak peduli sebagus apapun tata kelola atau manajemen perusahaan, kemunculan resiko tuh mungkin banget terjadi.

Nah, buat Anda yang lagi jalanin ato mungkin berencana buat jalanin bisnis travel, khususnya bisnis travel Umroh, artikel kali ini bakal bahas tentang 4 resiko usaha travel Umroh dan gimana cara antisipasinya. So, simak sampe akhir ya! 


Sekilas Tentang Bisnis Travel Umroh dan Prospeknya

Sesuai namanya, bisnis travel Umroh tuh ya bisnis yang bergerak di bidang travel. Jadi penyedia bisnis ini bakalan menyediakan akomodasi dan seluruh keperluan peserta travel sampai dan selama berada di tempat destinasi wisata. Bedanya, bisnis travel Umroh ini menyediakan akomodasi dan keperluan peserta yang hendak menjalankan ibadah Umroh. 

Bisnis travel Umroh jadi salah satu peluang bisnis yang menggiurkan banget soalnya jumlah kuota jemaah Umroh dan haji hampir selalu naik setiap tahun. Sebagaimana kita tahu, Indonesia tuh jadi salah satu negara yang sebagian besar masyarakatnya memeluk agama Islam yang mewajibkan ibadah Umroh. 

Bahkan, kalo liat data tahun kemarin aja, jumlah jemaah Umroh bisa mencapai 1,2 juta orang lho! Jumlah ini diprediksi bakal terus meningkat seiring dengan kebijakan Arab Saudi yang udah mulai open khususnya di sektor pariwisatanya. Dengan prospek yang kek gini, wajar banget kan, kalo makin banyak bisnis travel Umroh baru yang bermunculan?  


4 Resiko Usaha Travel Umroh dan Kiat Antisipasinya

Meskipun prospeknya menjanjikan banget, usaha travel Umroh ternyata gak sepenuhnya bebas dari resiko ya gais. Nah, kalo Anda berencana terjun, ini dia 4 resiko usaha travel Umroh dan cara mengatasinya: 

Rentan Penipuan 

Penipuan tuh jadi kasus yang identik banget sama usaha travel Umroh. Nyatanya, emang kasus penipuan yang melibatkan usaha travel Umroh itu buanyaak banget. Makanya gak heran kalo pengguna jasa travel Umroh jadi lebih waspada dan teliti. 

Nah, sebagai pemilik usaha travel Umroh, langkah yang pas buat antisipasi bisa dilakuin dengan cara-cara berikut: 

Lengkapi dokumen perijinan 

Pertama, Anda musti melengkapi dokumen perijinan buat meyakinkan calon pelanggan kalo jasa yang Anda tawarin bukan abal-abal. Soalnya aspek perijinan ini krusial dan sangat menentukan apakah calon pelanggan bakal mempercayai jasa yang Anda tawarin. 

Dokumen perijinan yang dimaksud disini tuh verifikasi ijin dari Kemenag dan BPKH (Badan Pengelola Keuangan Gaji). Jadi, kalo usaha travel Umroh Anda belum dapet verifikasi ijin, pastiin ngurus itu dulu baru cari pelanggan ya! 

Cantumin pengalaman dan testimoni pelanggan di laman resmi

Gak cuman melengkapi perijinan, buat meyakinkan calon pelanggan Anda juga perlu mencantumkan pengalaman Anda dan testimoni pelanggan lain di laman resmi usaha. Misalnya di website ato akun medsos. 

Ini bakalan bantu Anda buat mendapatkan calon pelanggan sekaligus bikin calon pelanggan makin yakin dengan jasa yang Anda tawarin. Santai, kalo Anda masih pemula, Anda juga bisa banget kok mencantumkan keunggulan dan fokus ke pembahasan value atas jasa yang Anda tawarin. 

Pilih metode pembayaran yang aman

Terakhir, Anda perlu mengatur skema dan metode pembayaran yang aman. Ini gak cuma menguntungkan klien, tapi juga bisa melindungi Anda dari klien yang bikin bukti pembayaran fiktif. 

Perubahan Kebijakan dan Skema Birokrasi

Berikutnya, perubahan kebijakan pemerintah dan skema birokrasi juga jadi resiko usaha travel Umroh. Perubahan kebijakan pemerintah dan skema birokrasi ini biasanya meliputi: 

Jumlah Kuota Jamaah

Biasanya, kuota jamaah haji dan umroh emang dibuat naik dari tahun ke tahun. Langkah ini diambil seiring dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang berniat mendongkrak pendapatan negara lewat sektor pariwisata. 

Tapi ada kalanya juga kuota jamaah haji dan umroh jadi dibatasi karena berkaitan dengan kondisi negara Arab Saudi. Misalnya, pas COVID-19 kemarin, kuota jamaah haji dan umroh jadi bener-bener dibatasi buat mencegah penularan antar jamaah. 

Persyaratan Dokumen 

Perubahan persyaratan dokumen tuh biasanya berkaitan sama kebijakan pembatasan akibat kondisi tertentu. Kayak pas COVID-19 kemarin, selain jumlah kuota yang dikurangi, persyaratan dokumen khususnya dokumen kesehatan pun diperketat banget. 

Selain berkaitan sama kebijakan, persyaratan dokumen juga berkaitan sama proses birokrasi. Fyi aja, birokrasi buat masuk ke Arab Saudi tuh bisa dibilang relatif sulit apalagi kalo syarat dokumennya gak terpenuhi. Apalagi pas lagi peak season - pas banyak orang lagi ambil paket ibadah Umroh. 

Buat mengantisipasi resiko usaha travel Umroh yang diakibatkan oleh perubahan kebijakan dan skema birokrasi, Anda sebagai pengusaha harus selalu update berita dan usahain jangan sampe ketinggalan info terbaru. Kalo perlu, Anda bisa menjalin relasi dengan orang lokal biar infonya lebih legit. 

Keberangkatan Tidak Pasti 

Yang namanya bisnis, pasti gak bisa lepas dari resiko ketidakpastian. Dalam bisnis travel Umroh, ketidakpastian ini sebagian besar terjadi menjelang keberangkatan. Wujudnya bisa macem-macem, mulai dari penerbangan delay, perubahan jadwal ato bahkan pembatalan perjalanan. 

Buat meminimalisir resiko usaha travel Umroh tersebut, sebagai pengusaha ini dia langkah-langkah yang bisa Anda lakuin: 

Pertama, pastiin Anda udah milih maskapai penerbangan dan moda transportasi yang trusted dan dijamin tepat waktu biar perjalanan Anda tepat waktu trus tetap stay on track alias gak molor; 

Kedua, sadari pentingnya punya plan B dalam perjalanan, jadi kalo semisal ada kendala pas lagi mengunjungi destinasi wisata tertentu, Anda bisa mengalihkan ke destinasi lain yang gak kalah menarik; dan 

Ketiga, jangan lupa nawarin asuransi perjalanan yang bisa ngasih proteksi ke calon jamaah selama perjalanan. Soalnya, kita gak pernah tahu hal-hal apa yang bakal terjadi dalam perjalanan kan? 

Pencatatan Keuangan

Resiko usaha travel Umroh yang terakhir berkaitan sama manajemen keuangan. Buat pengusaha baru yang mau terjun ke bisnis ini, kalian perlu tau kalo terlepas dari prospeknya yang menjanjikan, bisnis travel Umroh tuh margin keuntungannya gak segede paket haji.

Karena margin keuntungannya gak gede, maka Anda perlu merinci setiap pengeluaran dan mencatat keuangan dengan detail. Tujuannya biar Anda tau pos-pos pengeluaran manakah yang bisa ditekan guna naikin margin keuntungan. Gak cuman itu, Anda juga bisa menyusun strategi pemasaran buat nambah keuntungan misalnya dengan cara crossing dengan paket haji ato upselling ke souvenir dan destinasi ke tempat wisata yang menarik. 

Jadi itulah 4 resiko usaha travel Umroh dan cara antisipasinya. Buat Anda yang ingin terjun ke bisnis travel Umroh ato mungkin mau coba ikut program Umroh Syawal dengan travel umroh khazzanah tours, segera dapetin penawaran menarik dari Khazzanah Tours. Caranya gampang, tinggal kunjungi website resminya dan hubungi nomer Whatsapp yang tertera buat informasi dan pendaftaran. So, tunggu apalagi? Cuss daftar sekarang!

Posting Komentar untuk "Resiko Usaha Travel Umroh dan Gimana Cara Antisipasinya? "